Days – 7 #7daysofwriting

from baltyra

from baltyra

Hi kamu.. penguntai kata-kata dan perayu paling setia! Apa kabar sore mu? Bagaimana senjamu di ujung sana? Kamu mau tahu seperti apa senjaku kali ini? Senjaku tidak ada yang seindah dirimu.

Kamu masih ingat saat kita berada di sebuah hutan kecil dipinggir kota? Itu adalah hari terindah dalam hidupku. Karena akumendapatkan dua buah senja manis sekaligus dalam sekali hirupan nafas panjang.

Senja berwarna jingga kemerahan menggayut manja diujung barat, menyembul diantara rimbunnya pohon tua, serta senja yang menebarkan aroma nan rupawan yang kini berjalan bersisian denganku.Aku tidak menyangka, betapa Tuhan menyayangiku begitu dalamnya sehingga Ia pun dengan senang hati memberiku begitu banyak bonus kebahagian sore itu.

Aroma pohon pinus yang tercium lamat-lamat menebarkan kesegaran yang berbaur dengan dentingan dawai gitar yang menelusup memberikan semangat yang selalu kunantikan.

Dan apakah kamu masih ingat, tupai kecil yang jatuh saat membawa kenari tua, yang berusaha melompat namun harus pasrah menerima nasib terjatuh karena beban perutnya yang sedikit bergelambir? Lalu kamu yang mengeluh sebal karena harus tertiban tubuh gempalnya tepat diatas kepala? Haha.. Maafkan aku saat itu yang hanya bisa tertawa melihatnya. Aku terlalu sibuk memegangi perutku yang sakit karena bibirmu yang makin bersungut ketika si tupai kecil yang malang meninggalkan hadiah sempurna hasil fermentasi di lambungnya.

Haha.. meskipun sebal, toh akhirnya kau berdamai dengannya, bukan? Aku senang melihatnya. Sisi manismu masih tetap ada, meskipun usiamu tidak lagi terbilang muda. Dan si tupai kecil pun jadi hewan pertama yang kita namakan berdua.

Stitch nama yang akhirnya kita putuskan bersama. Meskipun aku tidak terlalu setuju, melihat si tupai itu terlalu lugu juga lucu harus menyanding nama stitch si monster biru yang bersahabat dengan Lilo. Tapi aku jauh lebih tidak setuju ketika kamu ingin menamakannya Scratch si tupai yang ada di Ice Age favorit kita.

Aku tak mau kalau sampai tupai mungil umm.. tunggu aku ralat, tupai gembul ini menjadi begitu serakah seperti scratch. Alasan tidak masuk akalku yang membuatmu terpingkal geli karena menganggap aku terlalu mendramatisir situasi ini. Tapi kau mengamini nya juga bukan?

Aku juga masih ingat betul muka keberatanmu ketika aku melontarkan nama ‘Luna’ untuk si tupai. “Masa tupai namanya sama kayak kucingnya Usagi Tsukino?!” Sanggahanmu yang membuatku terkejut dan terpana,membongkar sebuah rahasia kecil kalau ternyata kau adalah pencinta Sailormoon seperti halnya aku! Hahaha..

Dan kita pun bersenandung riang ketika senja mulai terkerat setengah sempurna. “Kubermandikan cahaya bulan, yang cemerlang dimalam yang terang..” sayup sayup terdengar senandung riang ost sailormoon yang kita nyanyikan bersama. Dan tawa pun mengalun dengan riangnya.

Tanganmu dan tanganku bertautan, melenggang meninggalkan hutan di pinggiran kota. Melambaikan salam perpisahan untuk si tupai yang kini sudah aman berada di lubangnya yang kita beri nama, “Rahasia”.

7 thoughts on “Days – 7 #7daysofwriting

  1. …tpi yg jelas lo ngisahinnya udah bisa gambarin pembacanya ttg dilemma yg lo rasain ……

    wahahaha …gudlak ya pilih salah satu …he he

    • haha.. yeah.. Pelik banget deh, nih barusan orangnya mastiin kehadiran gw lagi.. Harus memilih salah satu?? Hmm.. itu sulit bro’.. Gw coba jadi Indiana deh.. hahaha.. *mulai gila.. :p

  2. Pingback: how to ollie

  3. wakaka..tenang ka.. berarti lu orang paling jujur… logikanya semakin idung mancung kedalem, semakin jujur tuh orang, soalnya kebalikan pinokio yang berhidung panjang karena suka boong 😀

Leave a comment