Cinta itu Strawberry

hari berganti hari, puluhan matahari telah terlewati namun rasa itu akan selalu datang menebar rasa manis atau asam yang mengejutkan. siapkah kamu untuk rasa yang enggan hilang?

Bicara soal cinta. Hmm..siapa sih yang gak kenal dengan soal yang satu ini?! Topik cinta selalu saja jadi obrolan asyik untuk siapa saja. Tak terkecuali untuk saya dan kawan-kawan malam itu.

“Menurut Cikgu, cinta itu apa sih?” celetuk Syira, salah satu teman di asrama yang sedang asyik mengerjakan tugas presentasi di kamar saya. “Kalau menurut aku, cinta itu seperti jus alpukat. Enak, yummy!” serunya.

Unna, yang agak ‘alergi’ tiap kali ngomongin cinta langsung bergidik dan meminta kami membahas hal lainnya. Berbeda dengan Mey, adik kecil yang satu ini hobi sekali membahas soal cinta, hubungan antara pria dan wanita, serta soal hati.

Hehe, unik memang. “Nah, kalau menurut Cikgu cinta itu apa?” pertanyaan itu diulang kembali. “Hmmm.. pertanyaan yang gampang. Tapi susah jawabnya,” ujar saya sambil berpikir.

“Cinta itu strawberry,” ujar saya tiba-tiba.

“Strawberry? Maksudnya?” tanya mereka serempak.

Hmmmm….” ada jeda panjang sebelum saya menjelaskan hal ini. Sejujurnya, saya tidak terlalu mengerti apa arti cinta sebenarnya. Perasaan seperti apakah cinta itu. Tapi kalau dikaitkan cinta antara pria dan wanita, mungkin jawaban saya seperti tersebut di atas.

Sederhana saja pemikiran saya.

Cinta bisa diibaratkan seperti buah strawberry. Warnanya yang merah nan cantik itu selalu menggoda siapa saja yang melihatnya. Tidak tahan untuk tidak dipetik dan dicicipi. Seperti halnya cinta yang datang dan menyapa siapa saja. Menggoda setiap orang untuk ‘jatuh’ dan merasakan sendiri sensasinya.

Meskipun warna strawberry merah menggoda, namun rasanya masih belum bisa diprediksi. Demikian dengan cinta. Godaan yang datang memang menggiurkan, tapi apakah cinta akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan? Belum tentu juga.

Rasa strawberry ada yang manis segar, tapi ada juga yang asam menggigit. Padahal, warnanya sama-sama merah! Biji-biji kecil berwarna hitam yang ada dipermukaan buahnya memang mengganggu di lidah, tapi tetap saja dimakan sampai habis bukan?

Cinta juga tak kalah menarik. Saat akhirnya memilih melabuhkan cinta, kita tidak pernah tahu cinta seperti apa yang akan kita dapat. Apakah akan manis hingga akhir? Atau akan masam dan membuat kita memilih berhenti dan mencari cinta yang lain.

Dalam cinta, pastinya tidak selalu mulus. Selalu saja ada rintangan yang datang dan harus dihadapi. Rintangan itu ibarat biji strawberry yang memang harus dimakan sepaket dengan buahnya. Ketika kita mendapat strawberry dengan rasa yang asam, kadang kita malas untuk memakannya lagi.

Tapi suatu hari rasa penasaran akan muncul kembali dan memaksa kita untuk mencoba kesekian kalinya.

Seperti itulah cinta. Ketika kita gagal hari ini dan merasa malas untuk bermain dengan cinta, akan datang suatu hari nanti rasa penasaran dan haus untuk meneguk rasa cinta yang memabukkan.

Bahkan ada juga orang-orang yang tidak pernah menyerah untuk mencicipi cinta meskipun barkali-kali jatuh dan terpuruk karenanya. Orang-orang yang gigih untuk mendapatkan manisnya cinta, seperti memilih strawberry. Ketika sekali mendapatkan rasa yang asam, tidak lantas membuatnya patah semangat untuk mendapatkan strawberry yang manis. Lagi…lagi..dan lagi.. Dicoba hingga akhirnya menemukan buah yang rasanya manis.

Jadi, buat saya cinta itu ya strawberry. Meskipun tidak melulu manis bahkan cenderung asam saya tetap saja mencicipinya. Nggak kapok kalau nanti bakalan dapat rasa strawberry yang kecut kayak ketek (kayak pernah nyicip ajah, hehe) atau mungkin saya beruntung langsung mendapat strawberry dengan rasa manis yang pas. Pas di lidah, dihati,bahkan di lambung. Ngga bikin maag kambuh!

Dan semoga saja saya menemukan cinta yang pas. Pas dicari pas dapet. Pas dihati, pas di ortu. Pas dilamar eee..pas nerima. Hehehe..semuanya serba PAS! Yaa,seperti strawberry yang manisnya pas! 😀

Nah,bagaimana cinta menurutmu? ^^

16 November 2011

Membuka kenangan kadang memilukan namun kadang menyenangkan. Dan aku memilih membuka kenangan manis bersama saudara selama di perantauan.

4 thoughts on “Cinta itu Strawberry

Leave a comment